Mengubah badan usaha dari Commanditaire Venootschap (CV) menjadi Perseroan Terbatas (PT) merupakan langkah strategis yang kerap dilakukan oleh para pengusaha untuk meningkatkan status hukum dan fleksibilitas bisnis mereka. Perubahan ini tidak hanya memberikan perlindungan hukum yang lebih baik bagi para pemiliknya, tetapi juga membuka peluang lebih besar untuk mendapatkan modal dan memperluas jaringan bisnis.
Berikut ini adalah prosedur lengkap untuk mengubah badan usaha dari CV menjadi PT secara berurutan:
1. Menyelesaikan Perikatan CV Sebelumnya
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyelesaikan semua perikatan atau kewajiban yang telah dibuat oleh CV. Ini meliputi perjanjian dengan pihak ketiga, penyelesaian utang-piutang, dan segala bentuk kontrak yang masih berlaku. Menyelesaikan perikatan ini penting untuk memastikan bahwa tidak ada tanggungan yang terbawa ke dalam PT yang baru dibentuk.
2. Menyesuaikan Anggaran Dasar
Meskipun CV sudah memiliki Anggaran Dasar, perlu diingat bahwa Anggaran Dasar CV tidak mencakup ketentuan mengenai modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor yang diwajibkan oleh hukum untuk PT. Oleh karena itu, penyesuaian Anggaran Dasar menjadi salah satu langkah penting dalam proses transformasi ini.
Anggaran Dasar PT minimal harus memuat:
- Nama dan tempat kedudukan PT.
- Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha PT.
- Jangka waktu berdirinya PT.
- Besarnya jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor.
- Jumlah saham, klasifikasi saham, hak-hak yang melekat pada setiap saham, dan nilai nominal setiap saham.
- Nama jabatan dan jumlah anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
- Penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
- Tata cara pengangkatan, penggantian, pemberhentian anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
- Tata cara penggunaan laba dan pembagian dividen.
Modal dasar PT ditentukan oleh pendiri PT dengan minimal 25% dari modal dasar harus ditempatkan dan disetor penuh. Selain itu, setiap pesero CV yang menjadi pendiri PT wajib mengambil bagian saham saat PT didirikan.
3. Membuat Akta Pendirian PT
Setelah Anggaran Dasar disesuaikan, langkah berikutnya adalah membuat Akta Pendirian PT. Akta ini berisi Anggaran Dasar dan informasi penting lainnya terkait pendirian PT. Akta Pendirian ini harus dibuat di hadapan notaris dan memuat keterangan mengenai para pendiri serta modal yang ditempatkan dan disetor.
4. Mengajukan Permohonan Pendirian PT
Permohonan pendirian PT diajukan oleh notaris melalui Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) secara elektronik. Proses ini melibatkan pengisian format isian pendirian dan pengunggahan dokumen-dokumen pendukung yang diperlukan.
5. Penerbitan Sertifikat Pendaftaran oleh Menteri Hukum dan HAM
Setelah permohonan diajukan, Menteri Hukum dan HAM akan menerbitkan sertifikat pendaftaran badan hukum PT secara elektronik. Sertifikat ini dapat dicetak oleh pemohon menggunakan kertas berwarna putih ukuran F4/folio.
6. Pengumuman Akta Pendirian PT
Menteri Hukum dan HAM akan mengumumkan akta pendirian PT di Tambahan Berita Negara Republik Indonesia dalam jangka waktu maksimal 14 hari sejak diterbitkannya sertifikat pendaftaran.
7. Mengadakan RUPS Pertama
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pertama merupakan momen penting di mana semua hak dan kewajiban yang timbul dari perbuatan hukum yang dilakukan oleh calon pendiri atau kuasanya harus diambil alih oleh PT. Hal ini memastikan bahwa semua transaksi dan kewajiban yang terjadi ketika badan usaha masih berbentuk CV tetap berlaku dan mengikat PT yang baru didirikan.
8. Audit oleh Akuntan Publik (Opsional)
Meskipun tidak diwajibkan oleh Undang-Undang, audit oleh akuntan publik disarankan untuk menentukan secara tepat aktiva dan pasiva CV sebelum dilakukan transformasi menjadi PT. Hal ini untuk memastikan bahwa perhitungan modal dan aset dilakukan dengan benar dan transparan.
9. Penerbitan Sertifikat Saham
Pendiri PT wajib mengambil bagian saham yang dicantumkan dalam Akta Pendirian PT dan daftar pemegang saham yang disimpan oleh Direktur PT. Bagi PT tertutup, proses ini dilakukan secara internal tanpa perlu mengeluarkan sertifikat saham kepada publik.
Kesimpulan
Transformasi dari CV ke PT merupakan langkah yang membutuhkan perencanaan matang dan pemahaman hukum yang baik. Dengan mengikuti prosedur yang benar, bisnis Anda akan mendapatkan status hukum yang lebih kuat dan kesempatan yang lebih luas untuk berkembang.
Butuh bantuan mendirikan PT? Hive Five siap membantu Anda dalam mengurus legalitas dan perizinan usaha dengan profesional. Hubungi tim Hive Five sekarang untuk layanan terbaik dalam mendirikan PT.