Panduan Lengkap Izin Usaha Jual Beli BBM: Syarat dan Prosesnya

Proses Perubahan Status Perseroan Perorangan Menjadi Perseroan Persekutuan Modal

Panduan Lengkap Izin Usaha Jual Beli BBM: Syarat dan Prosesnya

Pengantar

Kegiatan usaha pembelian dan penjualan bahan bakar minyak (BBM) merupakan salah satu sektor strategis yang memerlukan perhatian khusus dari segi perizinan. Bagi perusahaan seperti PT A yang berencana melakukan kegiatan niaga BBM, khususnya solar industri, perizinan berusaha berbasis risiko adalah elemen krusial yang harus dipenuhi. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai izin usaha yang diperlukan untuk kegiatan jual beli BBM berdasarkan regulasi yang berlaku di Indonesia, termasuk perizinan niaga umum BBM dan perizinan untuk penjualan BBM eceran.

Dasar Hukum

Dasar hukum yang mengatur perizinan usaha untuk kegiatan jual beli BBM mencakup beberapa regulasi penting, di antaranya:

  1. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko – Mengatur mengenai klasifikasi risiko usaha serta perizinan yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha berdasarkan tingkat risikonya.
  2. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 5 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral – Mengatur standar kegiatan usaha niaga minyak dan gas bumi, termasuk persyaratan teknis untuk mendapatkan izin usaha niaga BBM.
  3. Surat Edaran Diretur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nomor B-5214/MG.05/DJM/2021 – Memberikan panduan teknis bagi pelaku usaha dalam memperoleh izin usaha niaga minyak dan gas bumi, khususnya untuk kegiatan niaga umum BBM.
Pengertian

Kegiatan niaga BBM, yang termasuk dalam kategori usaha hilir, meliputi pembelian, penjualan, ekspor, dan impor minyak bumi, bahan bakar minyak, bahan bakar gas, serta hasil olahan lainnya. Kegiatan usaha ini diklasifikasikan sebagai kegiatan dengan risiko tinggi yang memerlukan beberapa izin usaha. KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) yang relevan untuk kegiatan niaga BBM adalah KBLI 46610, yang mencakup perdagangan besar bahan bakar padat, cair, gas, dan produk sejenisnya. Ini termasuk solar, gasoline, dan bahan bakar lainnya.

Untuk menjalankan kegiatan niaga BBM, PT A wajib memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikat standar, serta Izin Usaha Niaga Minyak dan Gas Bumi (IUNMG) dengan jenis kegiatan niaga umum BBM. Bahkan jika PT A bekerja sama dengan perusahaan lain yang sudah memiliki IUNMG, tetap diwajibkan untuk memiliki IUNMG sendiri apabila ingin menjual solar secara mandiri.

Penutup

Perizinan usaha dalam kegiatan jual beli BBM, terutama solar, bukanlah proses yang sederhana. Perusahaan harus memenuhi berbagai persyaratan perizinan sesuai dengan tingkat risiko usaha yang digeluti. Dengan pemahaman yang baik tentang regulasi dan izin yang diperlukan, seperti yang telah dibahas di atas, perusahaan dapat menjalankan usahanya dengan lebih aman dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jangan ragu untuk menggunakan layanan dari Hive Five yang siap membantu Anda dalam mengurus legalitas dan perizinan usaha, termasuk pendirian PT dan perizinan terkait BBM. Hubungi tim Hive Five sekarang untuk memastikan bisnis Anda mematuhi semua regulasi yang berlaku.

Layanan Hive Five

HIVE FIVE

PROMO

Testimoni