Memahami Konsep Dasar Positioning dalam Pemasaran

TDP: Pentingnya Legalitas dalam Operasional Bisnis

Memahami Konsep Dasar Positioning dalam Pemasaran

Pengantar


Positioning adalah salah satu konsep fundamental dalam strategi pemasaran yang membantu perusahaan menentukan posisi produk atau layanan mereka di benak konsumen. Konsep ini sering digunakan untuk membedakan suatu produk atau merek dari kompetitor, serta memberikan kesan unik yang melekat di pikiran konsumen. Pemahaman yang baik tentang positioning sangat penting bagi perusahaan yang ingin meraih kesuksesan dan memperkuat identitas merek di pasar yang kompetitif. Lantas, apa sebenarnya konsep dasar dari positioning dalam pemasaran dan bagaimana penerapannya dapat mempengaruhi kesuksesan bisnis Anda?

Dasar Hukum


Meskipun positioning tidak diatur secara eksplisit dalam undang-undang, strategi pemasaran yang efektif perlu mematuhi peraturan yang berlaku mengenai iklan, persaingan usaha, dan perlindungan konsumen. Di Indonesia, regulasi pemasaran diatur dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Perusahaan harus memastikan bahwa strategi positioning yang mereka gunakan tidak mengandung unsur penipuan, pemalsuan informasi, atau merugikan konsumen.

Pengertian Positioning


Secara sederhana, positioning adalah cara perusahaan mendefinisikan posisi unik produk atau merek mereka di benak konsumen dibandingkan dengan produk atau merek pesaing. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Al Ries dan Jack Trout pada tahun 1980-an dalam buku mereka, Positioning: The Battle for Your Mind. Positioning adalah bagaimana perusahaan ingin produk mereka dikenali dan diingat oleh konsumen. Dengan menentukan posisi ini, perusahaan bisa mengarahkan persepsi target pasar dan membangun citra yang kuat.

Positioning melibatkan tiga elemen utama: target pasar, keunikan (unique selling proposition/USP), dan citra yang ingin dibangun. Strategi positioning yang baik mengkomunikasikan kepada pelanggan mengenai apa yang ditawarkan, siapa targetnya, serta mengapa produk tersebut lebih baik atau berbeda dari yang lain.

Strategi Positioning dalam Pemasaran


1. Menentukan Target Pasar yang Tepat

Langkah pertama dalam menciptakan positioning yang kuat adalah mengenali target pasar. Setiap segmen pasar memiliki preferensi, kebutuhan, dan ekspektasi yang berbeda. Dengan memahami karakteristik audiens yang ingin dituju, perusahaan dapat menentukan pendekatan yang paling sesuai untuk menciptakan nilai yang relevan.

2. Mengidentifikasi Unique Selling Proposition (USP)

USP adalah keunikan yang membedakan produk Anda dari kompetitor. Misalnya, sebuah restoran cepat saji bisa memosisikan diri dengan slogan “Penyajian Tercepat dalam 5 Menit” sebagai janji layanan yang menjadi ciri khas. USP ini harus dikomunikasikan secara jelas kepada konsumen sehingga mereka dapat dengan mudah mengingat keunggulan produk Anda.

3. Menciptakan Citra dan Persepsi Positif

Positioning berkaitan erat dengan citra yang ingin diciptakan di benak konsumen. Proses ini mencakup pemilihan kata-kata, desain, warna, logo, serta strategi komunikasi yang konsisten dengan nilai dan misi perusahaan. Jika berhasil, citra ini akan membangun asosiasi positif di benak konsumen.

4. Menggunakan Strategi Komunikasi yang Tepat

Untuk memposisikan merek secara efektif, perusahaan perlu menggunakan kanal komunikasi yang tepat, baik itu melalui iklan, media sosial, atau pengalaman pelanggan. Pemilihan media harus disesuaikan dengan karakteristik audiens target dan pesan positioning yang ingin disampaikan.

5. Memonitor dan Mengadaptasi Positioning

Strategi positioning tidak bersifat statis. Seiring dengan perubahan tren pasar dan perilaku konsumen, perusahaan harus secara berkala mengevaluasi dan menyesuaikan strategi positioning mereka agar tetap relevan. Misalnya, jika pesaing baru muncul dengan keunggulan kompetitif, perusahaan mungkin perlu memperbarui USP mereka atau mencari segmen pasar baru yang belum tersentuh.

6. Contoh Implementasi Positioning

Sebagai contoh, merek seperti Apple dikenal dengan positioning sebagai penyedia produk premium yang inovatif, sedangkan Samsung memposisikan dirinya sebagai merek teknologi dengan beragam pilihan produk yang terjangkau. Strategi positioning ini bukan hanya mencakup produk, tetapi juga layanan pelanggan, harga, dan pengalaman pengguna.

Penutup


Secara keseluruhan, positioning merupakan elemen inti dalam pemasaran yang menentukan bagaimana suatu produk dipersepsikan oleh konsumen. Dengan strategi positioning yang tepat, perusahaan dapat menonjolkan keunikan mereka di tengah persaingan pasar yang ketat. Positioning bukan hanya tentang menciptakan citra positif, tetapi juga membangun persepsi yang kuat di benak konsumen sehingga produk atau layanan perusahaan selalu menjadi pilihan utama.

Butuh bantuan mendirikan PT dan memperkuat positioning bisnis Anda? Hive Five siap membantu Anda mengurus legalitas dan perizinan usaha dengan mudah dan cepat. Dengan layanan profesional dari Hive Five, Anda dapat memfokuskan energi pada pengembangan strategi bisnis Anda. Hubungi tim Hive Five sekarang dan wujudkan bisnis yang kokoh dan terpercaya!

Layanan Hive Five

HIVE FIVE

PROMO

Testimoni