Laporan Keuangan Sederhana: Senjata UMKM Bertahan di Tahun 2025

Laporan Keuangan Sederhana: Senjata UMKM Bertahan di Tahun 2025

Jakarta, Selasa 27 Mei 2025 – Hive Five Literasi Bisnis | Dalam kondisi ekonomi yang dinamis dan kompetitif seperti saat ini, laporan keuangan bukan sekadar kebutuhan administratif, melainkan alat penting untuk membaca arah usaha. Sayangnya, masih banyak UMKM yang menganggap laporan keuangan hanya diperlukan jika bisnisnya sudah besar. Ini adalah persepsi keliru yang justru menghambat pertumbuhan usaha sejak awal.

Di tahun 2025, pemerintah terus mendorong pembinaan UMKM berbasis data dan transparansi. Salah satunya adalah lewat integrasi program pembinaan, insentif fiskal, dan akses pembiayaan yang mewajibkan laporan keuangan sederhana sebagai prasyarat.

Mengapa UMKM Harus Memiliki Laporan Keuangan?

1. Mengetahui Untung Rugi Usaha Secara Nyata

Tanpa laporan keuangan, pelaku usaha hanya bisa menebak-nebak apakah usahanya untung atau rugi. Banyak yang merasa bisnisnya ramai, tapi ternyata rugi karena biaya tersembunyi yang tidak terpantau.

2. Dasar untuk Ambil Keputusan

Laporan keuangan membantu UMKM menentukan harga jual, efisiensi biaya, serta strategi ekspansi. Tanpa data, semua keputusan jadi spekulatif.

3. Syarat Wajib untuk Mengakses Modal dan Program Pemerintah

Bank, koperasi, dan lembaga pembiayaan butuh laporan keuangan untuk menilai kelayakan usaha. Bahkan untuk mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pun, laporan keuangan kini sering diminta.

Jenis Laporan Keuangan yang Perlu Dibuat UMKM

Tak perlu serumit perusahaan besar. UMKM cukup membuat laporan keuangan sederhana seperti:

a. Catatan Arus Kas (Cash Flow).

b. Laporan Laba Rugi.

c. Laporan Posisi Keuangan (Neraca).

d. Catatan Utang Piutang.

Formatnya bisa manual, Excel, atau menggunakan aplikasi pencatatan keuangan. Yang penting: konsisten dan akurat.

Cara Sederhana Membuat Laporan Keuangan

1. Catat Semua Transaksi Harian

Jangan abaikan transaksi sekecil apa pun. Uang masuk, pengeluaran, pembelian bahan, hingga ongkos kirim semua harus dicatat.

2. Gunakan Template Excel atau Aplikasi Gratis

Jika belum siap berlangganan software akuntansi, UMKM bisa mulai dengan template Excel yang banyak tersedia gratis atau gunakan aplikasi seperti BukuWarung, BukuKas, atau Lummo.

3. Pisahkan Rekening Usaha dan Pribadi

Langkah ini membantu keuangan usaha terlihat lebih bersih dan mudah dikendalikan.

4. Evaluasi Bulanan

Laporan yang dibuat tidak ada gunanya jika tidak ditinjau secara rutin. Jadwalkan minimal sekali sebulan untuk meninjau kondisi keuangan dan mengambil langkah perbaikan.

Pemerintah Dukung Digitalisasi Keuangan UMKM

Melalui program seperti UMKM Go Digital dan PASTI PAJAK DJP, pemerintah mendorong pelaku usaha untuk terdokumentasi secara sistematis. Ini termasuk pelaporan pajak yang mulai terintegrasi dengan laporan keuangan digital. Sebagai bagian dari integrasi sistem digital seperti Coretax, UMKM yang memiliki catatan keuangan tertib akan lebih mudah:

a. Menyusun SPT.

b. Memanfaatkan insentif fiskal.

c. Mengikuti pelatihan dan program pendampingan.

Penutup

UMKM yang ingin bertahan di tahun 2025 harus siap dengan data. Laporan keuangan bukan untuk pemerintah atau bank, tapi untuk kamu sendiri sebagai pemilik bisnis. Dari laporan keuangan yang tertib, kamu tahu ke mana uangmu pergi, ke mana bisnis harus diarahkan, dan bagaimana membawa usahamu naik kelas. Jangan tunggu besar untuk tertib. Mulailah dari yang sederhana, mulai sekarang. Hive Five News | Edukasi UMKM untuk Usaha yang Kuat, Legal, dan Tumbuh.

Layanan Hive Five

HIVE FIVE

PROMO

Testimoni