Mendirikan perusahaan bukan hanya soal modal dan ide bisnis yang kuat. Di balik setiap langkah administratif, ada kewajiban hukum yang wajib dipenuhi agar perusahaan tidak tersandung masalah di kemudian hari. Banyak pengusaha pemula yang tergesa-gesa membuat PT, CV, atau firma tanpa memahami aspek legalitasnya secara menyeluruh. Akibatnya, muncul masalah seperti sengketa kepemilikan, izin usaha tidak sah, hingga sanksi dari pemerintah.
Artikel ini membahas langkah-langkah penting yang dapat dilakukan untuk menghindari masalah hukum saat mendirikan perusahaan di Indonesia.
Pahami Bentuk Badan Usaha yang Tepat
Langkah pertama dalam menghindari masalah hukum adalah memilih bentuk badan usaha yang sesuai dengan kebutuhan dan skala bisnis.
Setiap bentuk badan usaha memiliki konsekuensi hukum berbeda:
- Perseroan Terbatas (PT): cocok untuk bisnis menengah hingga besar yang memerlukan pemisahan harta pribadi dan perusahaan. Harus memiliki minimal dua pemegang saham dan diatur oleh Undang-Undang Perseroan Terbatas.
- Commanditaire Vennootschap (CV): digunakan untuk usaha kecil menengah dengan struktur sederhana, namun tidak memiliki status badan hukum. Artinya, tanggung jawab sekutu aktif bisa meluas hingga ke aset pribadi.
- Firma dan Persekutuan Perdata: berbasis kepercayaan antar pendiri, tapi memiliki risiko tinggi bila tidak disertai perjanjian tertulis yang kuat.
Kesalahan memilih bentuk badan usaha dapat menyebabkan sengketa kepemilikan, pembagian keuntungan, atau tanggung jawab hukum yang tidak proporsional.
Pastikan Dokumen Legalitas Lengkap dan Sah
Dokumen legalitas adalah fondasi hukum sebuah perusahaan. Tanpa dokumen yang sah, status perusahaan Anda bisa dianggap ilegal. Beberapa dokumen wajib yang perlu disiapkan antara lain:
- Akta pendirian yang disahkan notaris dan disetujui oleh Kementerian Hukum dan HAM (untuk PT dan badan hukum lain).
- Nomor Induk Berusaha (NIB) melalui sistem OSS-RBA.
- NPWP Badan untuk keperluan perpajakan.
- Izin usaha dan izin operasional sesuai sektor (misalnya izin klinik, restoran, atau ekspor-impor).
Sering terjadi kasus di mana pengusaha hanya berhenti pada tahap akta notaris tanpa melanjutkan legalisasi ke Kemenkumham atau OSS. Hal ini dapat menimbulkan masalah hukum saat perusahaan beroperasi atau mengajukan kerja sama bisnis.
Gunakan KBLI yang Tepat Saat Mengajukan NIB
Pemilihan Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) adalah aspek penting yang sering diabaikan. KBLI menentukan jenis kegiatan usaha yang sah secara hukum dan izin apa saja yang wajib dipenuhi.
Kesalahan menentukan KBLI bisa menyebabkan:
- NIB tidak sesuai dengan kegiatan operasional sebenarnya.
- Perizinan tambahan tertunda atau ditolak oleh OSS.
- Potensi pelanggaran izin berusaha yang bisa berujung sanksi administratif.
Selalu periksa apakah KBLI yang Anda pilih benar-benar sesuai dengan model bisnis yang dijalankan. Bila ragu, konsultasikan dengan ahli perizinan agar tidak salah langkah sejak awal.
Susun Perjanjian Para Pihak dengan Jelas
Banyak masalah hukum dalam perusahaan bermula dari ketidakjelasan hubungan antar pendiri atau pemegang saham. Maka dari itu, setiap perusahaan wajib memiliki perjanjian internal yang jelas dan tertulis.
Beberapa dokumen penting yang perlu disiapkan:
- Perjanjian Pemegang Saham (Shareholders Agreement) untuk mengatur hak, kewajiban, dan pembagian keuntungan.
- Perjanjian Kerja Sama (MoU) untuk pihak ketiga atau mitra bisnis.
- Perjanjian Kerja (PKWT/PKWTT) bagi karyawan agar status hubungan kerja diakui secara sah.
Dengan perjanjian yang solid, setiap pihak memahami tanggung jawabnya, dan risiko perselisihan dapat ditekan secara signifikan.
Patuhi Ketentuan Pajak Sejak Awal
Pelanggaran pajak menjadi salah satu sumber masalah hukum yang paling sering terjadi. Banyak perusahaan baru mengabaikan kewajiban pelaporan pajak karena merasa omzetnya masih kecil.
Namun, DJP (Direktorat Jenderal Pajak) memiliki sistem pemantauan berbasis data (Coretax) yang dapat mendeteksi aktivitas keuangan perusahaan. Bila ditemukan kejanggalan, perusahaan bisa dikenai pemeriksaan pajak atau denda administratif.
Langkah aman yang bisa dilakukan:
- Segera daftarkan NPWP Badan setelah memperoleh NIB.
- Lakukan pelaporan SPT Masa dan SPT Tahunan tepat waktu.
- Gunakan jasa konsultan pajak atau akuntan untuk menghindari kesalahan administratif.
Ketaatan pajak sejak awal akan memperkuat reputasi perusahaan dan menghindarkan dari potensi sanksi hukum.
Daftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
Aspek lain yang sering dilupakan adalah perlindungan hak merek dan logo perusahaan. Banyak pengusaha menggunakan nama bisnis tanpa mendaftarkannya ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).
Akibatnya, ketika nama tersebut digunakan oleh pihak lain yang lebih dulu mendaftar, perusahaan bisa kehilangan hak hukum atas mereknya sendiri.
Untuk menghindari hal ini:
- Lakukan pencarian merek terlebih dahulu di database DJKI.
- Daftarkan merek dan logo sesegera mungkin agar terlindungi secara hukum.
- Hindari penggunaan desain atau nama yang mirip dengan merek lain untuk menghindari gugatan pelanggaran.
Pastikan Lokasi Usaha Sesuai Zonasi dan Peraturan Daerah
Masalah hukum juga sering timbul akibat lokasi usaha yang tidak sesuai dengan aturan tata ruang (zonasi) daerah. Pemerintah daerah memiliki ketentuan mengenai wilayah industri, perdagangan, atau pemukiman yang harus dipatuhi oleh pelaku usaha.
Pastikan Anda memeriksa:
- Zonasi wilayah melalui RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) setempat.
- Ketentuan lingkungan seperti izin UKL-UPL atau AMDAL, tergantung skala usaha.
- Kesesuaian alamat usaha dengan dokumen OSS agar izin tidak dicabut.
Gunakan Jasa Konsultan Hukum dan Perizinan Terpercaya
Tidak semua pelaku usaha memiliki waktu dan pemahaman mendalam tentang peraturan hukum bisnis. Di sinilah pentingnya menggunakan jasa konsultan hukum dan perizinan profesional seperti Hive Five.
Dengan pengalaman dalam pendirian perusahaan, pengurusan OSS, hingga kepatuhan hukum lintas sektor, Hive Five membantu memastikan setiap proses legal dilakukan sesuai ketentuan.
Konsultasi yang tepat sejak awal bisa mencegah potensi sengketa hukum, menghemat biaya, dan mempercepat operasional bisnis.
Kesimpulan
Menghindari masalah hukum dalam mendirikan perusahaan bukan hanya tentang mematuhi aturan, tetapi juga tentang membangun fondasi bisnis yang kuat, legal, dan berkelanjutan.
Setiap langkah — mulai dari pemilihan bentuk badan usaha, penyusunan dokumen, hingga kepatuhan pajak — berperan penting dalam menjaga reputasi dan kelangsungan bisnis Anda.
Jika Anda ingin memastikan seluruh proses pendirian perusahaan berjalan lancar dan bebas risiko hukum, Hive Five siap membantu.
Dapatkan layanan konsultasi legal, pembuatan akta, hingga pengurusan OSS-RBA secara profesional dan cepat.
Bangun perusahaan Anda dengan dasar hukum yang kuat bersama Hive Five.







