Apa Saja Konsep Positioning?

Mengenal Dasar Hukum Terkait Tata Cara Pendirian Yayasan

Apa Saja Konsep Positioning?

Pengantar

Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, memiliki strategi positioning yang kuat adalah hal yang krusial bagi keberhasilan sebuah brand. Positioning adalah cara bagaimana sebuah perusahaan atau produk dipersepsikan oleh konsumen dibandingkan dengan kompetitornya. Dengan memiliki positioning yang jelas, bisnis dapat membedakan diri dari pesaing, menarik segmen pasar yang tepat, dan memperkuat identitas brand di benak konsumen. Dalam konten ini, kita akan membahas konsep-konsep utama dalam positioning dan bagaimana mengaplikasikannya dalam bisnis Anda.

Dasar Hukum

Meskipun positioning lebih merupakan strategi pemasaran daripada konsep legal, namun dalam membangun citra brand yang kuat, perlu juga dipahami regulasi terkait hak merek dagang. Di Indonesia, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis memberikan perlindungan hukum terhadap merek yang didaftarkan. Ini berarti setiap positioning yang unik dan berharga harus dilindungi dari pelanggaran pihak lain melalui pendaftaran merek.

Pengertian

Positioning adalah strategi untuk menempatkan produk atau layanan di benak konsumen dengan cara tertentu sehingga mereka memiliki persepsi yang kuat dan berbeda dari pesaing. Dengan positioning, sebuah perusahaan berusaha untuk menunjukkan bagaimana produk atau layanan mereka lebih unggul, berbeda, atau relevan bagi target pasar tertentu.

Konsep-konsep Positioning


1. Positioning Berbasis Produk:

Strategi ini menempatkan fokus pada fitur atau manfaat unik dari produk itu sendiri. Misalnya, produk yang memiliki teknologi lebih canggih, bahan baku berkualitas, atau fungsi inovatif dibandingkan dengan produk serupa di pasar.

2. Positioning Berbasis Harga:

Dalam konsep ini, perusahaan menonjolkan harga yang lebih rendah atau lebih terjangkau sebagai keunggulan kompetitif. Sebaliknya, beberapa brand meletakkan positioning mereka sebagai produk premium dengan harga lebih tinggi, mencerminkan eksklusivitas dan kualitas tinggi.

3. Positioning Berbasis Pengguna:

Strategi ini berfokus pada siapa yang menggunakan produk tersebut. Misalnya, produk yang dipasarkan untuk anak muda, profesional, atau pebisnis. Positioning ini membantu konsumen tertentu merasa bahwa produk tersebut dirancang khusus untuk kebutuhan mereka.

4. Positioning Berbasis Gaya Hidup:

Positioning ini berusaha menghubungkan produk dengan gaya hidup tertentu yang diinginkan oleh target pasar. Misalnya, produk-produk yang mendukung gaya hidup sehat, ramah lingkungan, atau petualangan, seperti pakaian outdoor atau produk organik.

5. Positioning Berbasis Kategori Produk:

Kadang-kadang, positioning dilakukan dengan menempatkan produk dalam kategori tertentu untuk menciptakan diferensiasi. Misalnya, sebuah brand dapat memposisikan dirinya sebagai “pemimpin di industri teknologi kesehatan” atau “inovator dalam solusi e-commerce.”

6. Positioning Berbasis Kompetitor:

Di sini, positioning dibuat berdasarkan perbandingan langsung dengan pesaing. Brand dapat mengklaim bahwa produk mereka lebih baik dari produk tertentu di pasar, baik dari segi kualitas, layanan, atau kehandalan.

7. Positioning Emosional:

Dalam pendekatan ini, brand mencoba menciptakan ikatan emosional dengan konsumen, seperti rasa kepercayaan, kehangatan, atau kepuasan. Contoh yang sering digunakan adalah kampanye yang menekankan nilai-nilai keluarga, tradisi, atau kebanggaan nasional.

8. Positioning Berbasis Manfaat atau Nilai:

Konsep ini berfokus pada nilai tambah atau manfaat yang diperoleh konsumen dari menggunakan produk. Misalnya, produk yang memberikan solusi hemat waktu, praktis, atau lebih efisien dibandingkan dengan pilihan lainnya.

9. Positioning Berbasis Inovasi:

Brand yang ingin dikenal sebagai inovator di pasar dapat menggunakan positioning berbasis inovasi. Produk ini dipasarkan sebagai yang terbaru, paling modern, dan selalu mengikuti perkembangan teknologi atau tren.

10. Positioning Berbasis Kualitas:

Kualitas yang tinggi sering dijadikan titik utama dalam positioning produk. Brand dapat memosisikan diri sebagai produsen yang menawarkan produk atau layanan dengan standar yang lebih tinggi dari yang lain.

Penutup

Memahami dan menerapkan konsep positioning yang tepat akan membantu bisnis Anda menonjol di pasar yang padat. Dengan positioning yang kuat, brand tidak hanya dapat menarik perhatian konsumen, tetapi juga membangun loyalitas yang berkelanjutan. Bagi Anda yang ingin mengembangkan bisnis atau memulai perusahaan baru seperti PT, memiliki positioning yang jelas adalah langkah awal yang penting. Jika Anda memerlukan bantuan untuk mendirikan PT, Hive Five siap membantu Anda mengurus legalitas dan perizinan usaha Anda. Hubungi tim kami sekarang untuk konsultasi dan dukungan profesional.

Layanan Hive Five

HIVE FIVE

PROMO

Testimoni