PIRT adalah singkatan dari Pangan Industri Rumah Tangga. Menurut Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nomor 22 tahun 2018 tentang Pedoman Pemberian Sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga, PIRT adalah sertifikat izin pangan industri rumah tangga yang diberikan oleh bupati atau walikota melalui dinas kesehatan. Sertifikat ini menunjukkan bahwa pangan hasil produksi rumah tangga telah memenuhi persyaratan dan standar keamanan yang telah ditentukan.

Persyaratan untuk Mendapatkan Izin PIRT

Untuk mendapatkan izin PIRT, para pelaku usaha di industri rumah tangga harus memenuhi beberapa kualifikasi dasar sebagai berikut:

1. Telah Mengikuti dan Memiliki Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan

Salah satu persyaratan untuk mendapatkan izin PIRT adalah telah mengikuti dan memiliki sertifikat penyuluhan keamanan pangan. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku usaha telah memahami pentingnya keamanan pangan dan memiliki pengetahuan yang cukup dalam menghasilkan pangan yang aman untuk dikonsumsi.

2. Lolos Uji Pemeriksaan Sarana Uji Produk Pangan

Pelaku usaha juga harus lolos uji pemeriksaan sarana uji produk pangan. Uji ini dilakukan untuk memastikan bahwa sarana yang digunakan dalam proses produksi pangan telah memenuhi standar keamanan dan kelayakan sehingga tidak membahayakan konsumen.

3. Memenuhi Peraturan Perundang-undangan Label Pangan

Peraturan perundang-undangan terkait label pangan juga harus dipenuhi oleh pelaku usaha. Hal ini termasuk dalam persyaratan untuk mendapatkan izin PIRT. Label pangan yang benar dan jelas sangat penting untuk memberikan informasi kepada konsumen mengenai kandungan, komposisi, tanggal kadaluarsa, dan informasi penting lainnya mengenai produk pangan.

Dengan memenuhi ketiga kualifikasi dasar tersebut, para pelaku usaha di industri rumah tangga dapat memperoleh izin PIRT dari bupati atau walikota melalui dinas kesehatan. Izin ini menunjukkan bahwa pangan yang dihasilkan telah memenuhi standar keamanan dan dapat dipercaya untuk dikonsumsi oleh masyarakat.