Dalam rangka memperbaiki iklim usaha di Indonesia, pemerintah melakukan sejumlah pembaruan pada sistem perizinan berusaha. Salah satu perubahan besar yang diperkenalkan adalah penggantian sistem OSS lama dengan sistem NIB RBA. Mungkin banyak yang belum familiar dengan istilah NIB RBA, apalagi perbedaannya dengan NIB lama. Artikel ini akan menjelaskan secara rinci tentang NIB RBA, bagaimana sistem baru ini bekerja, dan apa saja perbedaannya dengan NIB lama.
Apa Itu NIB RBA?
NIB RBA (Nomor Induk Berusaha berbasis Risk-Based Approach) adalah nomor identitas yang diberikan kepada pelaku usaha di Indonesia yang terdaftar melalui sistem perizinan berbasis risiko (Risk-Based Approach). Sistem ini mulai diberlakukan pada Agustus 2021 sebagai bagian dari implementasi Omnibus Law atau Undang-Undang Cipta Kerja.
Pada dasarnya, NIB RBA menggantikan sistem OSS lama yang sebelumnya tidak mengklasifikasikan jenis usaha berdasarkan risiko. Dengan adanya pendekatan berbasis risiko ini, pemerintah berusaha menciptakan perizinan yang lebih efisien dan sesuai dengan tingkat risiko yang ada pada setiap jenis usaha.
Fitur Utama NIB RBA
1. Klasifikasi Risiko Usaha
Salah satu aspek penting dari NIB RBA adalah klasifikasi risiko. Setiap jenis usaha akan dikelompokkan ke dalam tiga kategori risiko, yaitu:
a. Risiko Rendah
b. Risiko Menengah
c. Risiko Tinggi
Klasifikasi ini bertujuan untuk menyesuaikan tingkat perizinan dan pengawasan sesuai dengan potensi risiko yang dihadapi oleh jenis usaha tersebut.
2. Penggabungan Semua Perizinan dalam Satu Dokumen
Dengan NIB RBA, semua perizinan yang sebelumnya dikeluarkan terpisah, seperti TDP (Tanda Daftar Perusahaan) dan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), kini digabungkan dalam satu dokumen yang disebut NIB RBA. Ini memudahkan pelaku usaha karena tidak perlu lagi mengurus berbagai izin secara terpisah.
3. Pemangkasan Proses Administrasi
Dengan sistem baru ini, proses pengajuan perizinan menjadi lebih cepat dan terstruktur. Pelaku usaha hanya perlu mengajukan satu permohonan melalui sistem OSS yang berbasis Risk-Based Approach.
Perbedaan NIB RBA dengan NIB Lama
1. Pendekatan Risiko
Perbedaan utama antara NIB RBA dan NIB lama terletak pada pendekatan yang digunakan. NIB RBA mengimplementasikan Risk-Based Approach, yang artinya perizinan diberikan berdasarkan klasifikasi risiko usaha. Sebaliknya, NIB lama tidak memprioritaskan klasifikasi risiko, sehingga perizinan cenderung bersifat umum dan tidak memperhatikan potensi bahaya atau dampak yang ditimbulkan oleh jenis usaha.
2. Proses Pengajuan Izin
Pada sistem NIB lama, pelaku usaha harus mengajukan berbagai jenis izin secara terpisah (seperti SIUP, TDP, dan izin lainnya). Namun, dengan NIB RBA, semua izin digabungkan dalam satu dokumen yang lebih efisien. Sistem ini mengurangi beban administratif bagi pelaku usaha dan mempercepat proses perizinan.
3. Sistem OSS
NIB lama menggunakan sistem OSS yang lebih sederhana tanpa memperhatikan klasifikasi risiko. NIB RBA, di sisi lain, menggunakan sistem OSS berbasis risiko yang memungkinkan proses perizinan disesuaikan dengan tingkat risiko usaha yang terlibat.
4. Fokus Pengawasan dan Pembinaan
Dalam sistem NIB lama, pengawasan terhadap usaha dilakukan secara lebih umum. Sedangkan dalam NIB RBA, pengawasan dilakukan berdasarkan kategori risiko usaha, dengan fokus yang lebih besar pada usaha dengan tingkat risiko tinggi.
Manfaat NIB RBA bagi Pelaku Usaha
1. Efisiensi Proses Perizinan
Dengan menggabungkan berbagai jenis izin dalam satu dokumen, pelaku usaha dapat memperoleh NIB RBA dengan lebih cepat, mengurangi proses birokrasi yang panjang dan rumit.
2. Mempermudah Pengawasan Usaha
Pengklasifikasian usaha berdasarkan risiko memungkinkan pemerintah untuk mengawasi dan memberikan pembinaan dengan lebih efektif dan tepat sasaran, terutama pada usaha dengan potensi risiko tinggi.
3. Meningkatkan Daya Saing Usaha
Dengan sistem yang lebih efisien dan terstruktur, pelaku usaha dapat lebih fokus pada pengembangan bisnis tanpa terbebani dengan proses administrasi yang berbelit-belit.
Penutup
NIB RBA adalah solusi terbaru dalam proses perizinan berusaha di Indonesia, yang membawa kemudahan dan efisiensi. Sistem ini mengubah cara pelaku usaha mendapatkan izin dan mempercepat proses legalisasi usaha, sekaligus menjaga keselamatan dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Dengan pendekatan berbasis risiko, NIB RBA memberikan keuntungan bagi pemerintah dan pelaku usaha, terutama dalam menciptakan iklim usaha yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Jika Anda masih merasa bingung atau membutuhkan bantuan dalam pengurusan NIB RBA atau perizinan usaha lainnya, Hive Five siap membantu Anda dengan proses yang cepat dan mudah.