KBLI atau Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia adalah sistem klasifikasi bisnis standar yang digunakan di Indonesia. KBLI 2020 adalah versi terbaru dari klasifikasi ini, yang terdiri dari 5 digit dan merupakan klasifikasi resmi yang digunakan saat ini di Indonesia.

Keberadaan KBLI

KBLI diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) dengan tujuan untuk mengklasifikasikan dan mengelompokkan berbagai jenis usaha yang ada di Indonesia. KBLI digunakan untuk keperluan statistik, analisis ekonomi, perencanaan pembangunan, dan pengawasan kegiatan ekonomi di negara ini.

Referensi Klasifikasi Standar Internasional

Dalam penyusunan KBLI, BPS mengacu pada beberapa klasifikasi standar internasional. Salah satunya adalah International Standard Industrial Classification of All Economic Activities (ISIC) yang diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). ISIC digunakan sebagai acuan umum dalam mengklasifikasikan kegiatan ekonomi di seluruh dunia.

Selain ISIC, BPS juga mengacu pada klasifikasi industri umum ASEAN (ACIC) dan statistik manufaktur Asia Timur (EAMS) dalam penyusunan KBLI. Dengan mengadopsi standar internasional dan regional ini, KBLI menjadi lebih kompatibel dengan klasifikasi bisnis di negara-negara lain di kawasan ASEAN dan Asia Timur.

Pentingnya KBLI

KBLI memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai aspek kegiatan ekonomi di Indonesia. Berikut adalah beberapa alasan mengapa KBLI sangat penting:

1. Menggambarkan Struktur Ekonomi

KBLI membantu dalam menggambarkan struktur ekonomi Indonesia dengan mengklasifikasikan berbagai jenis usaha berdasarkan aktivitas utama yang dilakukan. Dengan demikian, KBLI memungkinkan kita untuk memahami sektor-sektor ekonomi yang berkembang pesat dan sektor-sektor yang membutuhkan perhatian lebih.

2. Analisis Ekonomi

KBLI digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisis ekonomi, baik oleh pemerintah, lembaga penelitian, maupun perusahaan swasta. Dengan menggunakan KBLI, kita dapat memahami pertumbuhan sektor-sektor ekonomi tertentu, kontribusi sektor-sektor tersebut terhadap PDB, dan perubahan struktur ekonomi dari waktu ke waktu.

3. Perencanaan Pembangunan

KBLI menjadi alat penting dalam perencanaan pembangunan di Indonesia. Dengan memahami struktur ekonomi dan pertumbuhan sektor-sektor tertentu, pemerintah dapat merencanakan kebijakan dan program pembangunan yang lebih efektif. KBLI juga membantu dalam mengidentifikasi sektor-sektor yang memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.

4. Pengawasan Kegiatan Ekonomi

KBLI digunakan sebagai acuan dalam pengawasan kegiatan ekonomi di Indonesia. Dengan menggunakan KBLI, pemerintah dapat memantau dan mengawasi kegiatan usaha yang dilakukan oleh perusahaan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kegiatan ekonomi berjalan sesuai dengan peraturan dan standar yang berlaku.

Struktur KBLI

KBLI terdiri dari kode dan deskripsi untuk setiap jenis usaha. Kode KBLI terdiri dari 5 digit angka, di mana setiap digit memiliki makna tertentu. Berikut adalah struktur umum dari kode KBLI:

Digit Pertama: Kelompok Utama

Digit pertama pada kode KBLI menunjukkan kelompok utama dari jenis usaha. Terdapat 21 kelompok utama yang mencakup berbagai sektor ekonomi, seperti pertanian, industri, perdagangan, jasa, dan lain-lain.

Digit Kedua: Kelompok Kegiatan

Digit kedua menunjukkan kelompok kegiatan yang lebih spesifik dalam kelompok utama. Setiap kelompok kegiatan memiliki angka khusus yang digunakan untuk mengklasifikasikan jenis usaha tersebut.

Digit Ketiga: Kelompok Sub-Kegiatan

Digit ketiga menggambarkan sub-kegiatan yang lebih detail dalam kelompok kegiatan. Sub-kegiatan ini lebih spesifik dan membantu dalam membedakan jenis usaha yang serupa dalam kelompok kegiatan yang sama.

Digit Keempat dan Kelima: Klasifikasi Tambahan

Digit keempat dan kelima pada kode KBLI digunakan untuk memberikan klasifikasi tambahan yang lebih rinci. Klasifikasi tambahan ini membantu dalam mengidentifikasi perbedaan lebih lanjut antara jenis usaha yang serupa dalam sub-kegiatan yang sama.

Perubahan dalam KBLI 2020

KBLI mengalami perubahan dari waktu ke waktu untuk mengakomodasi perubahan dalam struktur ekonomi dan kegiatan bisnis. KBLI 2020 adalah versi terbaru yang menggantikan KBLI 2017. Beberapa perubahan yang terjadi dalam KBLI 2020 antara lain:

Penambahan Kelompok Utama dan Kelompok Kegiatan Baru

KBLI 2020 mencakup beberapa kelompok utama dan kelompok kegiatan baru yang tidak ada di KBLI sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mengakomodasi perkembangan sektor ekonomi baru yang muncul dalam beberapa tahun terakhir.

Pembaruan Deskripsi dan Klasifikasi Tambahan

Deskripsi dan klasifikasi tambahan untuk beberapa jenis usaha juga diperbarui dalam KBLI 2020. Hal ini dilakukan untuk memperjelas dan memperbaiki pengklasifikasian usaha yang ada.

Penghapusan Kelompok Utama dan Kelompok Kegiatan

Beberapa kelompok utama dan kelompok kegiatan yang sudah tidak relevan atau tidak digunakan lagi dihapus dalam KBLI 2020. Hal ini dilakukan untuk menjaga keakuratan dan kebaruan klasifikasi bisnis.

Bagaimana Menggunakan KBLI?

Untuk menggunakan KBLI, Anda perlu mengetahui kode KBLI yang sesuai dengan jenis usaha yang ingin diklasifikasikan. Anda dapat mencari kode KBLI yang tepat melalui situs web resmi BPS atau menggunakan buku panduan KBLI yang diterbitkan oleh BPS.

Setelah menemukan kode KBLI yang sesuai, Anda dapat menggunakannya dalam berbagai keperluan, seperti saat mengisi formulir pendaftaran usaha, melaporkan data statistik, atau melakukan analisis ekonomi.

Kesimpulan

KBLI atau Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia adalah sistem klasifikasi bisnis standar yang digunakan di Indonesia. KBLI 2020 adalah versi terbaru dari klasifikasi ini dan diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS). KBLI memiliki peran penting dalam menggambarkan struktur ekonomi, analisis ekonomi, perencanaan pembangunan, dan pengawasan kegiatan ekonomi di Indonesia. KBLI juga mengacu pada klasifikasi standar internasional seperti ISIC, ACIC, dan EAMS. Dalam menggunakan KBLI, penting untuk memahami struktur dan kode yang digunakan. Dengan demikian, KBLI dapat digunakan secara efektif dalam berbagai keperluan bisnis dan ekonomi di Indonesia.