JJakarta, Hive Five News – Membangun sebuah badan usaha atau perusahaan di Indonesia tidak hanya sebatas ide dan modal, melainkan juga melibatkan pemahaman mendalam tentang regulasi. Salah satu fondasi terpenting dalam mengklasifikasikan aktivitas ekonomi dan memastikan kelancaran perizinan adalah Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Seiring dengan dinamika dan perkembangan jenis usaha, khususnya di era digital, KBLI terus diperbarui. Saat ini, fokus utama adalah pada KBLI 2020 sebagai acuan resmi.
KBLI 2020 tidak hanya sekadar daftar kode, melainkan peta jalan yang akan memandu Anda dalam menentukan identitas bisnis, memenuhi persyaratan perizinan Online Single Submission (OSS), hingga memastikan legalitas perusahaan Anda. Kesalahan dalam memilih kode KBLI dapat berakibat fatal, mulai dari izin usaha yang tidak sesuai hingga hambatan operasional di kemudian hari. Artikel ini akan mengupas tuntas cakupan, fungsi, prinsip pengelompokan, serta contoh-contoh KBLI 2020 yang perlu Anda pahami.
Daftar Isi
1. Apa Itu KBLI 2020 dan Mengapa Penting?
2. Fungsi dan Tujuan Utama KBLI 2020
3. Pentingnya KBLI untuk Izin Usaha dan NIB
4. Prinsip Pengklasifikasian dalam KBLI
5. Contoh KBLI 2020 untuk Berbagai Sektor Usaha
Pastikan Kode KBLI 2020 Anda Tepat Bersama Hive Five!
Referensi dan Sumber Informasi:
1. Apa Itu KBLI 2020 dan Mengapa Penting?
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) adalah standar klasifikasi kegiatan ekonomi yang disusun dan diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) [1]. KBLI memberikan pengkodean untuk setiap aktivitas ekonomi, memastikan penyeragaman dalam penggolongan jenis usaha.
KBLI 2020 merupakan penyempurnaan dari versi sebelumnya, yaitu KBLI 2015. Proses penyempurnaan ini melibatkan berbagai unit kerja dan instansi terkait, yang kemudian disosialisasikan secara internal dan eksternal BPS. Penyempurnaan ini penting karena adanya dinamika dan perkembangan aktivitas ekonomi yang terus muncul, terutama dengan adanya inovasi teknologi dan model bisnis baru.
2. Fungsi dan Tujuan Utama KBLI 2020
KBLI 2020 memiliki beberapa fungsi dan tujuan krusial:
A. Analisis Ekonomi: Salah satu tujuan utama KBLI adalah untuk kebutuhan analisis ekonomi. Data yang dikumpulkan berdasarkan KBLI menjadi dasar penting dalam pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan di bidang ekonomi oleh pemerintah.
B. Penentuan Bidang Usaha pada OSS: KBLI menjadi acuan utama dalam penentuan bidang usaha pada sistem Online Single Submission (OSS). Sistem ini memproses perizinan usaha secara online, dan kode KBLI yang Anda pilih akan menentukan jenis perizinan yang relevan untuk bisnis Anda [2].
C. Penyeragaman Klasifikasi: KBLI memastikan adanya penyeragaman dalam mengelompokkan aktivitas ekonomi atau kegiatan usaha, sehingga memudahkan identifikasi, pendataan, dan pemantauan oleh berbagai pihak.
3. Pentingnya KBLI untuk Izin Usaha dan NIB
Pemilihan kode KBLI yang tepat adalah syarat wajib ketika Anda ingin mendirikan suatu perusahaan. Kode KBLI akan secara spesifik menjelaskan sektor dan jenis bisnis yang Anda kelola. Oleh karena itu, kode KBLI harus disesuaikan dengan model bisnis inti perusahaan Anda.
Melalui sistem OSS, Anda akan mengajukan perizinan usaha dan nantinya akan mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB). NIB ini merupakan identitas tunggal bagi pelaku usaha yang mencantumkan KBLI yang dipilih. Setelah mendapatkan NIB, Anda dapat melanjutkan proses untuk mengajukan perizinan berusaha yang lebih spesifik, sesuai dengan risiko dan jenis usaha Anda [3].
Pentingnya KBLI dalam rangka penyeragaman aktivitas ekonomi juga menjadikannya acuan utama dalam penentuan NIB maupun dalam pembuatan Akta Perusahaan. Kesalahan dalam pemilihan kode KBLI dapat berakibat fatal:
A. Izin Usaha yang Tidak Cocok: Jika kode KBLI yang Anda gunakan salah, Anda akan memperoleh izin usaha yang tidak cocok atau tidak sesuai dengan kegiatan operasional riil perusahaan Anda.
B. Hambatan Operasional: Ketidaksesuaian KBLI bisa menyebabkan hambatan dalam pengurusan perizinan lanjutan, transaksi dengan pihak ketiga, hingga potensi masalah saat audit atau pemeriksaan oleh instansi terkait.
C. Setiap jenis usaha memiliki kode KBLI tertentu dan spesifik, sehingga ketelitian dalam pemilihan sangat diperlukan.
4. Prinsip Pengklasifikasian dalam KBLI
Pengelompokan aktivitas ekonomi dalam KBLI didasarkan pada prinsip-prinsip tertentu untuk memastikan klasifikasi yang akurat dan relevan. Penentuan kategori atau kriteria dari setiap jenis usaha mempertimbangkan banyak faktor, termasuk potensi penggunaan klasifikasi dan ketersediaan data.
KBLI mengelompokkan setiap industri secara lebih spesifik dan rinci berdasarkan:
A. Kesamaan Aktivitas Ekonomi: Unit-unit usaha dikelompokkan berdasarkan kemiripan kegiatan utama yang mereka lakukan.
B. Jalannya Proses Produksi: Klasifikasi mempertimbangkan bagaimana barang atau jasa diproduksi.
C. Teknologi yang Digunakan: Teknologi yang diterapkan dalam proses produksi menjadi salah satu kriteria pengelompokan.
D. Karakteristik Input dan Output: Kesamaan pada bahan baku (input) dan produk/jasa yang dihasilkan (output) juga menjadi faktor penentu.
Pengelompokan aktivitas ekonomi dalam KBLI harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
A. Produksi barang maupun jasa harus memiliki ciri suatu kelompok yang diberikan, terutama ciri output dan input dari unit dalam kelompok tersebut.
B. Kelompok klasifikasi mencakup unit-unit yang memproduksi barang dan jasa yang merupakan ciri kelompok tersebut. Hal ini bertujuan agar unit yang sejenis dapat diklasifikasikan secara spesifik dan nantinya mempermudah pengenalan jenis aktivitas ekonomi dalam kelompok tersebut.
5. Contoh KBLI 2020 untuk Berbagai Sektor Usaha
Daftar kode KBLI 2020 sangatlah panjang dan rinci. Namun, berikut adalah beberapa contoh untuk memberikan gambaran di berbagai bidang usaha:
A. Industri Makanan dan Masakan Olahan:Kode KBLI 1075. Kelompok ini mencakup industri makanan siap saji yang melalui proses pengolahan, pemasakan, dan pembumbuan, bisa untuk tujuan pengawetan (pembekuan atau pengalengan), dan bisa segera dikonsumsi. Subgolongan dari KBLI ini di antaranya:
- Industri masakan ikan (misal: KBLI 10751)
- Industri masakan daging atau unggas (misal: KBLI 10752)
- Industri pizza beku (misal: KBLI 10753)
- Industri masakan siap saji lainnya (misal: KBLI 10759)
- Contoh lain industri makanan: industri produk roti dan kue (KBLI 1071), industri gula (KBLI 1072), industri kakao, cokelat, dan kembang gula (KBLI 1073).
B. Industri Minuman Ringan: Kode KBLI 1104. Kelompok usaha ini meliputi industri minuman tanpa alkohol, kecuali bir dan anggur tanpa alkohol. Ini termasuk minuman ringan beraroma seperti cola, lemonade, air tonik, limun, air soda, minuman serbuk, dan minuman ringan lainnya. Kode KBLI ini merupakan turunan dari kode KBLI industri minuman (KBLI 110), dengan turunan lain seperti industri minuman beralkohol hasil destilasi, industri air kemasan dan air minum isi ulang, dan lain-lain.
C. Industri Konveksi: Kode KBLI 1411. Jenis industri ini bergerak di bidang pembuatan pakaian jadi melalui proses pemotongan dan penjahitan untuk pakaian siap pakai seperti rok, kemeja, celana, pakaian olahraga, dan lain sebagainya.
i. Jika berbahan baku tekstil/kain, kodenya 14111.
ii. Jika berbahan kulit asli maupun kulit imitasi (menghasilkan rompi, jaket, rok, mantel, dll.), kodenya 14112.
D. Aktivitas Pengembang Video Game: Kode KBLI 62011. Kelompok ini mencakup berbagai kegiatan pengembangan video game, mulai dari pembuatan rancangan atau desain game hingga penampilan visualnya, pembuatan animasi, suara dan musik, pengujian video game, dan dukungan lainnya untuk video game.
E. Aktivitas Penulis dan Pekerja Sastra: Kode KBLI 90024. Aktivitas ekonomi yang dilakukan kelompok ini meliputi penulisan konten, novel, karya fiksi maupun non-fiksi, tulisan untuk kebutuhan dunia perfilman dan pertelevisian (naskah atau skenario dan narasi), hasil terjemahan berbagai jenis bahasa, kritikus sastra, seorang penyair, dan pekerja di bidang sastra lainnya. Output dari aktivitas ini bisa dipublikasikan secara digital atau versi cetak.
Anda dapat mencari kode KBLI yang spesifik untuk sektor usaha Anda di dokumen KBLI resmi yang tersedia online atau melalui mesin pencari dengan keyword seperti “kode KBLI [nama usaha Anda]”. Kode KBLI umumnya terdiri dari 4 hingga 5 digit.
Pastikan Kode KBLI 2020 Anda Tepat Bersama Hive Five!
Memahami pentingnya KBLI 2020 adalah langkah awal yang krusial untuk kelangsungan usaha yang akan Anda dirikan atau yang sudah berjalan. Penentuan kode KBLI yang tepat sangat esensial agar izin usaha yang Anda peroleh sesuai dengan sektor bisnis yang Anda bangun, dan menghindari masalah di kemudian hari.
Kerumitan dalam memilih KBLI yang paling akurat dari ribuan kode yang tersedia, serta memastikan kesesuaiannya dengan model bisnis dan persyaratan perizinan, seringkali menjadi tantangan bagi para pengusaha. Kesalahan kecil dalam pemilihan KBLI dapat berakibat fatal pada proses legalitas bisnis Anda.
Jika Anda tidak ingin repot dan ingin memastikan seluruh persiapan dokumen untuk pendirian perusahaan Anda, termasuk penentuan kode KBLI 2020 yang tepat, Hive Five adalah solusi terbaik Anda. Tim ahli kami memiliki pengalaman mendalam dalam membantu ribuan pelaku usaha menavigasi kompleksitas perizinan dan legalitas usaha.
Kami siap membantu Anda:
a. Menganalisis model bisnis Anda untuk merekomendasikan kode KBLI 2020 yang paling akurat dan relevan.
b. Mendampingi seluruh proses perizinan usaha Anda melalui sistem OSS, mulai dari penentuan KBLI hingga perolehan NIB dan izin usaha.
c. Memberikan konsultasi komprehensif mengenai segala aspek legalitas dan kepatuhan bisnis Anda.
Jangan biarkan kerumitan KBLI menghambat langkah awal atau pengembangan bisnis Anda. Hubungi Hive Five sekarang untuk konsultasi gratis dan pastikan legalitas usaha Anda kokoh dan sesuai dengan regulasi terbaru! Kunjungi https://hivefive.co.id/ atau hubungi kami di wa.me/+62 819-3128-9873 untuk solusi terbaik permasalahan perizinan dan legalitas usaha Anda.
Referensi dan Sumber Informasi:
[1] Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 2 Tahun 2020 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2020).
[2] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
[3] Online Single Submission (OSS) – Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik: https://oss.go.id/.
[4] Badan Pusat Statistik (BPS) – Situs Resmi: https://www.bps.go.id/.